Senin, 13 Desember 2010
Kembali Berkarakter Indonesia
Dalam sebuah seminar yang diadakan di IKIP PGRI Madiun, dengan mengangkat tema " Pengembangan Bahan Ajar Berbasis Pendidikan Berkarakter", menurut saya seminar ini sangat bagus untuk membuka wacana mahasiswa khususnya pendidikan bahasa dan sastra indonesia agar tidak terjebak dan terseret dalam arus globalisasi yang dewasa ini melanda dunia pendidikan. Dipaparkan oleh pemateri bahwa dewasa ini pendidikan di Indonesia sangat memprihatikan, dunia pendidikan gagap dan latah terhadap arus globalisasi sehingga kehilangan jati diri/ karakter.Hal yang menjadi pertanyaan adalah berkarakter yang bagaimana yang dimaksudkan dalam seminar ini? setelah pemateri ke dua menyampaikan maka terjawab sudah. Pendidikan berkarakter adalah menjalin kembali hubungan antara pendidikan di Indonesia dengan akar budanya sehingga terbangun pendidikan berkarakter Indonesia. Dalam membangun pendidikannya Indonesia tidak harus mengadopsi teori asing cukup dengan mengembangkan dasar konsep pendidikan yang telah dirumuskan Ki Hajar Dewantara, yaitu menjadikan keluarga sebagai pusat pendidikan dan menyelenggarkan pendidikan multikultural dengan sistem among. Bahan ajaranya dikembangkan dengan mengkoordinasi karya sasta dan media masa. kedua hal itu akan mampu membina anak didik menjadi individu yang berkarakter yang memiliki jati diri (Dr.Endro Sutrisno, Mpd). Diungkapkan pula filosofi Ki Hajar Dewantoro bahwa pendidikan berlangsung seperti proses orang bertani,, mulai dari menyemai, menanam, memumpuk, mengairi dan menuai, seandainya anak didik mampu memahami filosofi ini mereka tidak akan melakukan sesuatu dengan instant, cara berfikir instant dsb....jadi kita harus optimis mengembalikan dunia pendidikan Indonesia untuk lebih berkarakter indonesia sehingga memiliki jati diri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar